INTEGRASI INTERKONEKSI
MUSIK:[1]
KETIKA MUSIK DAN AGAMA BERTEMU (Ulasan
Forum Diskusi Preliminary Notes Laras-Studies Music In Society[2],
artikel; Mei Artanto[3])
Oleh:
Muhammad Zulqornein[4]
“Kebahagiaan adalah jenis dari
musik yang tertinggi.” (Phythagoras)[5]
“Siapa yang tidak berkesan hatinya
di musim bunga dengan kembang-kembangnya, atau oleh alat musik dan getaran
nadanya, maka fitrahnya telah mengidap penyakit parah yang sulit diobati.” (Al
Ghazali)[6]
“Musik adalah pengalaman Anda,
gagasan Anda, kebijaksanaan Anda. Apabila Anda tidak menghayatinya, musik itu
tidak akan keluar dari pikiran Anda.” (Charlie Parker)[7]
Abstract
Musik dan Agama, dua hal yang cukup menarik untuk dibahas, dicermati,
dikupas, dan mencari titik temu antara keduanya. Bagaimana tidak jika kedua hal
itu dipandang sebagai entitas yang berbeda, namun ada beberapa orang yang
memandang kedua hal tersebut sebagai sesuatu yang berbeda tetapi memiliki
keterkaitan. Dan sudah barang tentu dari sebuah keterkaitan memiliki kesatuan
dalam kedua hubungan tersebut. Berbagai pandangan, penilaian, dan perspektif
digunakan oleh banyak orang untuk menyikapi bahkan memperdebatkan kedual hal
ini. Kiranya peluang itu yang coba ingin ditawarkan oleh Laras-studies Musik in
Society untuk mendiskusikannya lebih mendalam. Selanjutnya topik tersebut
diangkat dalam forum diskusi Preliminary Notes yang diselenggarakan pada
tanggal 8 Juli 2015 pukul 15.30 WIB di Ruang Gong PKKH UGM. Topik tersebut akan
dikupas oleh dua pemateri yang berbeda latar belakang yaitu Achmad Munjid
(Dosen FIB UGM) dan S.M. Damar Panuluh (Praktisi Musik). Dan sedikit di kaitkan
dengan judul artikel, yakni Integrasi Interkoneksi Musik.
A.
Musik dan Agama =
Fakta dan “Truth”
Diskusi diawali oleh pemaparan dari S.M.
Damar Panuluh atau lebih dikenal dengan nama Noe. Ia seorang praktisi musik,
tentu banyak yang cukup mengenalnya apalagi jika merujuk dengan nama ayahnya
yaitu Cak Nun. Pertama-tama Noe menjelaskan mengenai keterkaitan antara musik
dan agama dengan memaparkan definisi musik, yang menurut pertimbangannya itu
digunakan sebagai pembatas dan frame dalam menjelaskan musik. Ia menjelaskan
definisi musik secara umum karena menurutnya dengan kondisi musik yang cukup
berkembang sehingga memungkinkan dalam mendefinisikan musik juga turut
berkembang. Noe menjelaskan musik sebagai hasil dari organisasi suara atau
bunyi.
Melalui penjelasan itu kemudian Noe
mencoba menariknya ke perbincangan mengenai agama di mana masing-masing orang
tentu memiliki pemahaman yang berbeda-beda dalam mengartikan agama. Sebelum itu
Noe menjelaskan terlebih dahulu mengenai ketertarikannya terhadap musik yang
cukup tidak disangka dan tidak sengaja. Singkat cerita ia memulai tertarik
musik ketika mendengarkan salah sebuah lagu yang membuat ia merasa semangat
dari kondisi sebelumnya. Padahal menurut paparan dari Noe, lirik dalam lagu
tersebut sangat jauh dari suasana hatinya tetapi faktanya musik telah membuat
dirinya merasa berbeda dari sebelumnya. Dari sinilah kemudian Noe mempunyai
pandangan mengenai musik dan agama yang dapat dipahami dari dua hal yaitu fakta
dan “truth” atau kebenaran.
Fakta dalam hal musik, diartikan Noe
sebagai unsur-unsur pembentuk musik itu sendiri seperti nada, melodi, ritme,
lirik, dan lainnya. Sedangkan “truth” atau kebenaran menurut Noe lebih pada
kondisi dalam atau batin mengenai apa yang dianggap benar dan yakin, dan dalam
ranah iniliah akhirnya bersifat sangat subyektif. Saya mencoba memahami
perspektif dari Noe sebagai dua entitas yang berdampingan, di mana fakta
sebagai mekanisme dalam memahami, menemukan, dan diposisikan untuk mengalami
“truth”. Sedangkan “truth” itu sendiri diposisikan sebagai ruang yang memberi
kenyamanan dan rasa nikmat. Lantas jika dikaitkan untuk memahami musik dan
agama, perspektif “truth” disini yang memiliki peluang adanya titik temu antara
kedua hal tersebut yaitu musik dan agama.
Noe mencoba menarik pembicaraan ke dalam
ranah musik yang menurutnya terkait dengan agama, yaitu musik religi. Ia
menjelaskan mengenai musik religi yang ia tangkap hanya untuk keperluan
komoditisasi karena memiliki prospek untuk lahan industri yang subur.
Kepentingan industri muncul karena melihat fenomena ruang dan waktu yang
terkait situasi di mana sebagian masyarakat memfokuskan pada relasi dengan
Tuhan. Kemudian dari situlah Noe melihat bahwa kepentingan industri masuk
melalui media musik. Kemudian masyarakat sendiri juga ikut menyepakati perihal
musik yang menggunakan kata dan kalimat yang menyuarakan dan identik dengan
salah satu agama di Indonesia untuk disebut sebagai musik religi. Tapi bagi Noe
musik religi merupakan musik yang memberi manfaat apapun fungsinya, bahkan
menurutnya musik yang burukpun tetap memiliki peluang menjadi musik religi
yaitu dengan cara memposisikan musik tersebut sebagai contoh (sembari tertawa),
contoh buruk.
Penjelasan dari Noe tentang Fakta dan Truth,
maka penulis menyimpulkan sendiri, yakni; Fakta dapat diartikan nada yang
menimbulkan gejolak semangat pada diri kita untuk melakukan berbagai aktivitas.
Sedangkan truth (kebenaran) rasa kenyamanan dalam berativitas karena ada
sebuah objek yang terkoneksi dengan subjek.
B.
Musik dan Agama =
Komunikasi dan Interaksi Batin
Diskusi selanjutnya dipaparkan oleh Achmad
Munjid seorang akademisi dan dosen FIB UGM. Di awal pemaparannya, Munjid
menjelaskan perihal fakta yang ada dalam dirinya mengenai dirinya yang “buta
nada” dan menjelaskan mengenai latarbelakangnya. Sejak kecil ia dibesarkan
dalam lingkungan keluarga Islam conservatif yang memandang musik bukan bagian
dari agama dan bukan hal yang perlu dalam agama atau bisa kita sebut
terkotak-kotak. Setelah itu kemudian beranjak pada paparan mengenai musik,
Munjid mengatakan perlunya definisi dalam menjelaskan suatu hal agar tidak
melebar ke berbagai cabang. Lantas ia menjelaskan bahwa musik ketika di
definisikan akan memunculkan banyak definisi-definisi yang lain, dan pada
akhirnya ia mengatakan bahwa definisi yang paling buruk justru memungkinkan menjadi
definisi yang paling baik.
Setelah itu Munjid memaparkan perihal
manusia sebagai musical animal atau binatang yang musikal. Terkait dengan itu
ia mencoba menjelaskan mengenai manusia sebagai binatang musikal yaitu binatang
yang dapat berfikir (manusia) sehingga dapat menyadari bahwa dalam kehidupannya
banyak terjadi peristiwa musikal. Peristiwa musikal yang dijelaskan oleh Munjid
lebih pada pengalaman kehidupan sehari-hari yang tidak terlepas dari peristiwa
tersebut. seperti halnya yang ia contohkan yaitu ketika bayi dalam kandungan,
detak jantungnya pun dapat dianggap sebagai peristiwa musikal.
Musik dipahami oleh Munjid sebagai bentuk
komunikasi batin dan pikiran melalui media maupun perantara bunyi. Kemudian ia
mencoba mengkaitkannya dengan agama dengan menjelaskan secara historical
mengenai bagaimana musik difungsikan dalam agama-agama di dunia, yang salah
satunya seperti dalam tradisi tasawuf musik digunakan sebagai sarana komunikasi
batin. Untuk konteks seperti itu, saya memahami bahwa musik memberi ruang dan
jalan untuk menuju pada relasi dan interaksi yang sangat dalam, di mana
interaksi tersebut hanya dapat dipahami melalui “truth” batin masing-masing.
Mungkin bagi sebagian orang banyak merasakan situasi ini ketika mendengarkan
musik, walaupun konteks mendengarkan jauh dari apa yang terkait dengan agama.
Manusia pada umumnya, diberi karunia untuk
memiliki kemampuan mendengar yang cukup baik. Kaitannya dengan mendengarkan
musik, Munjid memberi contoh ketika musik diperdengarkan oleh manusia. Menurutnya,
sebagian orang yang menyukai genre musik tertentu ketika mendengarkan musik
dapat membawa orang tersebut mendapati suasana tenang dan bahkan bisa membawa
pada titik lupa diri dan terlarut. Pada titik tersebut, kemudian Munjid
mengutarakan perihal fungsi musik yang secara psikologis memberikan efek untuk
melepaskan hal-hal di dalam rutinitasnya. Keluar dari rutinitas dan berada
dalam ruang di mana musik dan tubuh saling bekomunikasi, hal ini kemudian yang
ditarik oleh Munjid untuk memahami peristiwa ketika beribadah.
Ibadah merupakan ruang di mana setiap
orang yang beragama mengalami dan melakukan aktifitas ini secara khusyuk. Tentu
dalam peristiwa ini subyek yang melakukan berada dalam ruang privasi di mana
hanya ada tubuh yang ia miliki dengan Tuhan-nya. Pada titik ini juga terjadi
komunikasi dan interaksi secara batin antara tubuh dan Pemilik-Nya yang memberi
konsekuensi untuk meninggalkan urusan-urusan duniawi yang bersifat rutinitas.
Dari penjelasan Munjid di atas perihal
fungsi musik dan penjelasan ibadah beserta mekanismenya, jika ditelusuri
mendalam memiliki titik temu yang sama. Titik temu dari kedua hal tersebut
lebih pada fungsi dari masing-masing entitas ketika dialami oleh subyek yaitu
manusia. Fungsi disini, saya pahami berdasarkan paparan Munjid lebih pada titik
di mana musik dipahami sebagai peristiwa komunikasi antara musik dan manusianya
yang memberi efek untuk sejenak melepaskan beban atau hal-hal terkait rutinitas
keseharian. Sebagaimana fungsi musik di atas, ibadah juga memiliki kesamaan
dalam dimensi ruang dan waktu di mana saya memahaminya sebagai kodisi manusia
beragama ketika beribadah. Dalam ruang itu manusia mencoba melepaskan semua
perangkat yang ada dalam tubuhnya dan memfokuskan untuk berinteraksi secara
batin dengan Tuhan-nya.[8]
Achmad Munjid dengan penjelasan yang
begitu kompleks, mengenai musik dan agama (komunikasi dan interaksi batin),
bagi penulis sedikit menyimpulkan bahwa manusia itu sudah terdapat alunan musik
pada saat kita masih dalam kandungan, detak jantungnya pun dapat dianggap
sebagai peristiwa musikal. Interaksi batin bagi beliau mefokuskan batinnya
kepada Tuhan. Bisa kita temui dalam beribadah. Dalam ruang itu manusia mencoba
melepaskan semua perangkat yang ada dalam tubuhnya dan memfokuskan untuk
berinteraksi secara batin dengan Tuhan-nya.
[1] Artikel ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam Integratif (SII), diampu oleh Dr.
Waryani Fajar Rianto, M.Ag pada tanggal 10 April 2016 di program pascasarjana
STAIN Pekalongan
[2] sebuah kelompok studi yang
berfokus pada isu-isu musik dalam masyarakat, terbentuk di skena ‘akademisi
santai’ Yogyakarta. Lewat program-program diskusi terbuka serta riset mendalam
pada tema besar ‘musik dalam masyarakat’, kami bermaksud memberikan pemahaman
akan pentingnya musik dalam masyarakat. https://pekanmusiklaras.wordpress.com/.
[3] Artikel ini merupakan
artikel yang terdapat di dalam situs Art Music Today jejaring seni di wilayah
musik kontemporer yang mempunyai agenda kegiatan baik berupa konser musik,
diskusi, workshop, publikasi, dokumentasi dan kantong informasi bagi
perkembangan musik seni di Yogyakarta.
[4] Penulis adalah mahasiswa
prgram pascasarjana di STAIN Pekalongan semester 1 NIM; 2052115064.
[5] Ia (musik samawi) mengatur
gerakan planet sebagaimana musik dunia mengatur mengatur kehidupan manusia.
Musik dunia juga dapat membersihkan jiwa manusia. Karena itulah, Phythagoras
dan Nichomachus serta filsuf-filsuf lainnya memiliki kebiasaan mendendangkan
nya-nyian yang dapat melunakan jiwa dan membangkitkan roh kelalainya atas
kebahagiaan yang bersifat spiritual dengan iringan tabuh-tabuhan yang indah. Mawardi
(NIM 4101069), Seni dan Kritik Sosial (Studi Analis Syair lagu Cip. Rhoma
Irama), Fak.Ushuluddin IAIN Walisongo, hlm. 18
[6] NN (2199090), Studi
Pemikiran Imam Al Ghozali Tentang Hukum Seni Musik dalam Kitab Ihya Ullumuddin
Fak.Syari'ah IAIN Walisongo, hlm. 2
[7] Dikutip dalam buku Don
Chambell, Alih Bahasa: T. Hermaya, EFEK MOZART (memanfaatkan kekuatan musik
untuk mempertajam pikiran, meningkatkan kreativitas, dan menyehatkan tubuh),
2001) hlm. 76
[8] Artikel ini merupakan
artikel yang terdapat di dalam situs Art Music Today jejaring seni di wilayah
musik kontemporer yang mempunyai agenda kegiatan baik berupa konser musik,
diskusi, workshop, publikasi, dokumentasi dan kantong informasi bagi
perkembangan musik seni di Yogyakarta. Topik tersebut diangkat dalam forum
diskusi Preliminary Notes yang diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2015 pukul
15.30 WIB di Ruang Gong PKKH UGM.
Sands Casino | New Mexico - SGCasino
BalasHapusWith more than a thousand games, Sands Casino's 샌즈카지노 slot machines are all yours to play for free. Play worrione our exciting video slots and หารายได้เสริม table games online!